Alat Pengingat disaat ngantuk nyetir? pasti berita ini jadi kabar gembira bagi para sopir/pengemudi mobil khususnya jarak jauh, ngantuk memang selalu jadi masalah terbesar sopir yang menempuh jarak jauh jika sampai hal ini dibiarkan sudah pasti sangat membahayakan dan sangat beakibat fatal bagi keslamatan pengemudi dan penumpang karena sudah bisa di pastikan 90 persen leebih kecelakaan disebabkan karena sopir mengantuk, Kini, ada perangkat yang bisa menjaga pengemudi terbebas dari lelap saat berada di belakang kemudi. Sebuah perusahaan dari Denmark menciptakan alat yang mereka namakan Anti Sleep Pilot (ASP). Gadget yang ukurannya tidak lebih besar dari jam kantong dan diletakkan di dasbor ini akan mengeluarkan alarm atau cahaya bila pengemudi lelah atau mengantuk. Sistem kerjanya agak mirip dengan yang digunakan pada mobil-mobil mewah, seperti lane departure warning (LDW) system. Pada LDW, pengemudi diingatkan ketika roda keluar dari garis pembatas, baik sisi dalam maupun yang luar.
Kelemahannya ASP terdiri dari beberapa komponen yang mendeteksi dan mengetahui tingkat perhatian pengemudi ke dalam mobil, jalan, dan sekitarnya. Komponen pertama adalah akselerometer, berfungsi menghitung injakan kaki pengemudi pada pedal gas (apakah konstan atau tidak merata). Pada suatu penilaian, alat ini akan merekomendasikan agar pengemudi beristirahat. Selain itu, ada jam untuk menjaga pengemudi, termasuk reaksinya saat di jalur. Lebih utama lagi, komponen ini mendeteksi tingkat kelelahan. Terakhir, komponen yang berupa sensor cahaya, sensor suara, dan sensor sentuh. Jadi, alat ini bisa beradaptasi dengan cahaya yang ditangkapnya atau bisa juga melalui tingkat suara di dalam mobil pada waktu tertentu.
Perangkat ini bisa ditaruh di mobil tanpa memodifikasi salah satu elemen kendaraan karena dioperasikan menggunakan baterai. Untuk mengaktifkan ASP, sebelumnya (saat membeli), profil pengemudi akan dicatat, antara lain mengenai umur, jenis kelamin, atau kerja per minggu. Data-data ini akan digunakan terus-menerus oleh sistem ASP dan dikorelasikan dengan kalkulasi saat pengemudi berada di jalan. Selain data tersebut, setiap kali akan masuk mobil, pengemudi diminta memberi informasi lebih lengkap, seperti berapa lama perjalanan, berapa lama mata melek, atau laporan mengenai kandungan alkohol di badan. Nah, berdasarkan informasi ini, ASP menggunakan algoritma untuk menghitung tingkat kelelahan pengemudi. Dengan demikian, pada waktu yang sudah diperhitungkan, ia akan memperingati pengemudi untuk istirahat. Keunggulan ASP mungkin paling sederhana dan mudah digunakan. Keunggulan juga mencakup harga, dibanderol 250 dollar AS di Negeri Paman Sam, dan dapat digunakan di semua kendaraan. Selain tidak butuh modifikasi atau mengubah sistem pada kendaraan, yang dibutuhkan hanya interaksi fisik dengan pengemudi. Kelemahannya, sistem ini butuh informasi dari si pengemudi. Ironisnya, saat dalam kondisi lelah, pengemudi tentu malas untuk memberi data kepada ASP. Sementara itu, alat ini sangat efektif jika datanya sangat lengkap.
Kelemahannya ASP terdiri dari beberapa komponen yang mendeteksi dan mengetahui tingkat perhatian pengemudi ke dalam mobil, jalan, dan sekitarnya. Komponen pertama adalah akselerometer, berfungsi menghitung injakan kaki pengemudi pada pedal gas (apakah konstan atau tidak merata). Pada suatu penilaian, alat ini akan merekomendasikan agar pengemudi beristirahat. Selain itu, ada jam untuk menjaga pengemudi, termasuk reaksinya saat di jalur. Lebih utama lagi, komponen ini mendeteksi tingkat kelelahan. Terakhir, komponen yang berupa sensor cahaya, sensor suara, dan sensor sentuh. Jadi, alat ini bisa beradaptasi dengan cahaya yang ditangkapnya atau bisa juga melalui tingkat suara di dalam mobil pada waktu tertentu.
Perangkat ini bisa ditaruh di mobil tanpa memodifikasi salah satu elemen kendaraan karena dioperasikan menggunakan baterai. Untuk mengaktifkan ASP, sebelumnya (saat membeli), profil pengemudi akan dicatat, antara lain mengenai umur, jenis kelamin, atau kerja per minggu. Data-data ini akan digunakan terus-menerus oleh sistem ASP dan dikorelasikan dengan kalkulasi saat pengemudi berada di jalan. Selain data tersebut, setiap kali akan masuk mobil, pengemudi diminta memberi informasi lebih lengkap, seperti berapa lama perjalanan, berapa lama mata melek, atau laporan mengenai kandungan alkohol di badan. Nah, berdasarkan informasi ini, ASP menggunakan algoritma untuk menghitung tingkat kelelahan pengemudi. Dengan demikian, pada waktu yang sudah diperhitungkan, ia akan memperingati pengemudi untuk istirahat. Keunggulan ASP mungkin paling sederhana dan mudah digunakan. Keunggulan juga mencakup harga, dibanderol 250 dollar AS di Negeri Paman Sam, dan dapat digunakan di semua kendaraan. Selain tidak butuh modifikasi atau mengubah sistem pada kendaraan, yang dibutuhkan hanya interaksi fisik dengan pengemudi. Kelemahannya, sistem ini butuh informasi dari si pengemudi. Ironisnya, saat dalam kondisi lelah, pengemudi tentu malas untuk memberi data kepada ASP. Sementara itu, alat ini sangat efektif jika datanya sangat lengkap.
sumber: kompas.com
2 comments:
aku tak ada mobil bro....heheheh salam kenal yo
oh ya mas,terimaksih atas kunjunganya
Post a Comment